Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Masak Tauge Goreng

Pas buka Kulkas, kadang lupa bahwa kita belum belanja. tukang sayur sudah lewat, pergi ke pasar jauh. aduh... masak aja yang ada. Di kulkas ada sebungkus koran pake karet, pas dibuka baru ingat ada tauge yang belum dimasak. ditambah lagi ada telur berjejer di kulkas. baiklah... sekarang saatnya kita memasak tauge goreng maknyus pake telur.

Masak Bala-Bala/Bakwan

Siapa sih yang tidak pernah makan Bala-Bala/bakwan? semua pasti jawab 'pernah' bahkan 'sering'. Bala-bala memang dikenal sebagai makanan orang indonesia. lapar? pasti yang teringat adalah gorengan: bala-bala (bakwan) , gehu, cireng, comro, ubi goreng, singkong goreng. Semua makanan itu ya khasnya orang indonesia. Yang tidak pernah makan semua gorengan tersebut pastilah orang di luar indonesia atau tinggal lama di luar negeri. Tapi apakah pernah kalian masak bala-bala. kalau makan pasti sering, kalau masak? mungkin tidak semua bisa.

Rujak cangkang Petai Cina/Lamtaro

Pernah coba masak rujak cangkang Petai Cina? Orang Bogor bilang petai cina itu Palading, orang Bandung bilang Petai Cina itu Selong. Apapun namanya, mau selong, palading, lamtaro, atau petai cina, semuanya tetap merujuk pada produk yang sama. di halaman rumah kami, petai cina tumbuh subur. Sepertinya sih petai cina ini tanam dimana-mana tetap subur kok. Saya pergi ke pinggir sungai, ada pohon petai cina. Lihat di halaman tetangga, juga ada pohon petai cina. di pinggir-pinggir jalanpun petai cina ini tumbuh tinggi berbuah lebat. namun begitu, saya sendiri sering heran, karena banyak ditemui, sepertinya orang jarang juga memetik buahnya maupun daun cangkang buah yang masih muda. Padahal petai cina ini dan cangkang petai cina yang masih sangat muda enak sekali dirujak dan dimakan bareng nasi.

Nasi Kencur

Kali ini, saya akan menuliskan resep ibuku membuat nasi kencur. Nasi kencur ini biasanya dibuat pagi-pagi saat sarapan jika keluarga kami bosan dengan nasi goreng. Dengan harum dan rasanya yang khas, kencur bisa meningkatkan selera makan dan menjadi penyemangat di pagi hari. Kenapa bisa jadi penyemangat? Baunya yang harum, sedikit menyengat hidung, membawa aroma segar. Apalagi ibuku memasaknya dengan nasi, tentu sarapan jadi lebih bersemangat. Menariknya, nasi kencur ini dibuat tanpa digoreng, tapi di sangray tanpa minyak. Dengan kata lain, digoreng tanpa minyak. Kami orang sunda biasa menyebut cara menggoreng ini: disangray. Lebih sehat kan, non kolesterol lagi.

Masak Rendang Daging Sapi

Sudah seminggu Idul Adha berlalu. Saat saya membuka pintu kulkas, ternyata pasokan daging masih menumpuk karena belum dimasak. Saya masih merasa mual pada waktu minggu idul adha tiba. Tidak kuat dengan bau daging yang merebak menusuk hidung. Jadinya daging pun belum disentuh sama sekali. Setelah kurban langsung saja dimasukan ke freezer. Tapi yah.. Seiring waktu, seminggu rasanya cukup untuk kembali beraktifitas di dapur. Diapain yah dagingnya? itu pertanyaan pertama di benak saat membuka freezer. Yah... yang namanya daging kalau tidak digulai, disate, atau direndang. Kalau digulai, belum tau resepnya ah, di sate agak ribet. Akhirnya pilihannya adalah direndang. yippee...

Memasak Gulai Daging Sapi

Hari ini saya memasak bareng mertua. Pindah ke rumah baru di Bogor memaksa saya harus bersentuhan dengan daging sapi yang dulunya saya sangat anti. Karena terpaksa memenuhi menu 4 sehat 5 sempurna untuk keluarga, akhirnya saya kembali bertanya ke mertua bagaimana cara masak gulai daging sapi. Kenapa ke mertua? dan tidak ke orang tua saya sendiri? karena yang akan makan hanya suami saja. lidah suami tentunya lekat dengan masakan mitoha alias ibunya sendiri bukan ibuku hehe. Oke inilah yang harus disiapkan dalam memasak gulai daging sapi berikut dengan cara memasaknya: