Skip to main content

Masak Rendang Daging Sapi


Sudah seminggu Idul Adha berlalu. Saat saya membuka pintu kulkas, ternyata pasokan daging masih menumpuk karena belum dimasak. Saya masih merasa mual pada waktu minggu idul adha tiba. Tidak kuat dengan bau daging yang merebak menusuk hidung. Jadinya daging pun belum disentuh sama sekali. Setelah kurban langsung saja dimasukan ke freezer. Tapi yah.. Seiring waktu, seminggu rasanya cukup untuk kembali beraktifitas di dapur.

Diapain yah dagingnya? itu pertanyaan pertama di benak saat membuka freezer. Yah... yang namanya daging kalau tidak digulai, disate, atau direndang. Kalau digulai, belum tau resepnya ah, di sate agak ribet. Akhirnya pilihannya adalah direndang. yippee...

Oke.. siapkan catatan, buku, note apapun yah jangan lupa sama pulpennya. Kita sama-sama praktik rendang daging sapi, dan berikut persiapan, bahan-bahannya, dan cara memasaknya (sekali lagi ini resep ala mertua saya yang artinya jangan berharap ada takarannya. semua serba kira-kira dan secukupnya);D


Persiapan:

  • Jika daging sapinya dibekukan di freezer, keluarkan dulu dan tunggu hingga lembek atau rendam di dalam air biar es cepat mencair. 
  • Agar lebih enak, pisahkan dagingnya dengan lamad dan gajih, biar enak dan empuk. Untuk lamadnya tidak dipisahkan juga tidak apa-apa (optional). Kalau saya sendiri lebih suka dipisahkan dan lamadnya bisa dipotong kecil-kecil dan ditumis. Suami saya sangat suka karena rasanya kenyal-kenyal mirip tumis gurita laut. 
  • Potong daging sapi sekitar 2 buku jari tipis denagn ketebalan 1/2 atau 1 buku jari. 
  • parut kelapa 3 butir untuk 1 kg daging sapi dan peras airnya sampai banyak santannya
  • kacang merah 1/4 kg atau 1/2 kg (tergantung selera) untuk 1 kg daging sapi

Bumbu-bumbu:

  • kemiri 3-4 butir
  • pala sedikit
  • merica (lebih mudah pakai merica bubuk saja agar nanti bisa diblender bareng bumbu lainnya)
  • ketumbar
  • cabai merah 6 buah
  • bawang putih 5 buah
  • bawang merah 5 buah
  • jahe 1 buku jari
  • lengkuas 2 buku jari
  • gula merah secukupnya
  • garam secukupnya
  • daun jeruk 3 lembar (bisa diiris-iris atau tidak)
  • salam kira-kira 4 lembar
  • serai 3-4 buah, potong seukuran jari
  • santan kelapa 

 Cara memasak:

  • Blender semua bumbu di atas kecuali daun jeruk, daun salam, serai dan santan kelapa sampai halus dan lembut.
  • tumis semua bumbu sampai harum bareng dengan daun jeruk, daun salam, dan serai sampai harum dan bumbunya sudah tercampur satu sama lain.Gunakan wajan yang besar yah.
  • lalu masukan santan kelapa yang banyak itu beserta dagingnya dan sebentar-sebentar aduk dagingnya sampai airnya menyusut setengahnya.
  • Selagi menunggu rebusan dagingnya sambil diaduk, siapkan panci ditungku satu lagi untuk merebus kacang merah sampai setengah matang. lalu tiriskan.
  • setelah airnya menyusut setengahnya, masukan rebusan kacang merah dan aduk-aduk terus sampai mengental, bumbunya meresap, dan air santannya menyusut.
  • aduk-aduk lagi sampai enak dan sekali-kali rasakan di lidah, apa garam dan gulanya sudah pas atau belum. Kalau belum tinggal dikira-kira saja gula dan garamnya, masukkan ke wajan dan aduk-aduk lagi sampai maknyus.
Voila... rendang daging sapi sudah siap santap. Wuaduh nulisnya aja jadi ngiler nih. Selamat makan ;-)

Comments

Popular posts from this blog

Rujak cangkang Petai Cina/Lamtaro

Pernah coba masak rujak cangkang Petai Cina? Orang Bogor bilang petai cina itu Palading, orang Bandung bilang Petai Cina itu Selong. Apapun namanya, mau selong, palading, lamtaro, atau petai cina, semuanya tetap merujuk pada produk yang sama. di halaman rumah kami, petai cina tumbuh subur. Sepertinya sih petai cina ini tanam dimana-mana tetap subur kok. Saya pergi ke pinggir sungai, ada pohon petai cina. Lihat di halaman tetangga, juga ada pohon petai cina. di pinggir-pinggir jalanpun petai cina ini tumbuh tinggi berbuah lebat. namun begitu, saya sendiri sering heran, karena banyak ditemui, sepertinya orang jarang juga memetik buahnya maupun daun cangkang buah yang masih muda. Padahal petai cina ini dan cangkang petai cina yang masih sangat muda enak sekali dirujak dan dimakan bareng nasi.

Memasak Gulai Daging Sapi

Hari ini saya memasak bareng mertua. Pindah ke rumah baru di Bogor memaksa saya harus bersentuhan dengan daging sapi yang dulunya saya sangat anti. Karena terpaksa memenuhi menu 4 sehat 5 sempurna untuk keluarga, akhirnya saya kembali bertanya ke mertua bagaimana cara masak gulai daging sapi. Kenapa ke mertua? dan tidak ke orang tua saya sendiri? karena yang akan makan hanya suami saja. lidah suami tentunya lekat dengan masakan mitoha alias ibunya sendiri bukan ibuku hehe. Oke inilah yang harus disiapkan dalam memasak gulai daging sapi berikut dengan cara memasaknya:

Nasi Kencur

Kali ini, saya akan menuliskan resep ibuku membuat nasi kencur. Nasi kencur ini biasanya dibuat pagi-pagi saat sarapan jika keluarga kami bosan dengan nasi goreng. Dengan harum dan rasanya yang khas, kencur bisa meningkatkan selera makan dan menjadi penyemangat di pagi hari. Kenapa bisa jadi penyemangat? Baunya yang harum, sedikit menyengat hidung, membawa aroma segar. Apalagi ibuku memasaknya dengan nasi, tentu sarapan jadi lebih bersemangat. Menariknya, nasi kencur ini dibuat tanpa digoreng, tapi di sangray tanpa minyak. Dengan kata lain, digoreng tanpa minyak. Kami orang sunda biasa menyebut cara menggoreng ini: disangray. Lebih sehat kan, non kolesterol lagi.